Kabur di Saat Dosen Hadir

By Mia

Kuliah di jurusan Akuntansi masa itu rasanya kayak dilempar ke dimensi lain. Materinya? Berat. Istilahnya? Aneh bin ajaib, kayak diambil dari kamus makhluk luar angkasa. Dosennya? Ngajarnya cepat banget, tanpa jeda, tanpa ampun. Baru juga duduk manis, eh langsung dihantam istilah “akuntansi keuangan lanjutan” yang bikin kepala langsung berasap. Belum sempat ngerti, udah pindah topik. Jadi, mimpi paham dalam satu pertemuan itu… hanya khayalan tingkat tinggi.

Zaman itu belum ada HP, jadi nggak bisa tuh ngecek dosen dateng atau enggak lewat grup WA—yang ada kita duduk di bangku panjang, ngelihatin pintu kelas sambil deg-degan. Setiap detik jadi momen menegangkan. Harapan kami cuma satu: *semoga dosennya berhalangan hadir!* Itu doanya semua angkatan, tiap minggu, penuh penghayatan.

Suatu pagi, kami lagi nunggu dosen _Teori Akuntansi 1, Bu Linda._ Belum nongol juga tuh beliau. Menit berlalu, harapan tumbuh. Ada yang mulai senyum-senyum. Ada yang udah buka bekal. Bahkan ada yang duduk selonjoran di tangga kampus kayak lagi piknik. Suasana makin ceria. Pokoknya, makin lama dosennya nggak muncul, makin meriah ekspresi kami.

Tiba-tiba… dari ujung lorong, terlihat seorang wanita berjalan cepat dengan map di tangan. Mata kami menyipit. *Itu… itu… BU LINDA!!!*

Langsung semua freeze. Yang lagi makan bekal buru-buru masukin ke tas. Yang selonjoran langsung lompat berdiri. Suasana berubah drastis. Dari pesta kecil berubah jadi kelas militer. Wajah bahagia berubah jadi wajah ujian hidup.

Paling kocak,  *si K* — temen kami yang biasanya kocak — begitu liat Bu Linda muncul, dia langsung bangkit, lari, dan hilang ke arah lapangan. Nggak bilang pamit, nggak ada alasan, pokoknya kabur kayak dikejar utang! Sampai sekarang, kami nggak tau dia ngumpet di mana waktu itu.

Beginilah hidup sebagai mahasiswa Akuntansi, Tanpa HP, tanpa teknologi canggih. Cuma berbekal buku tebal, kalkulator gede, dan doa agar dosen nggak hadir. Setiap kuliah serasa decoding pesan alien. Tapi ya, tetap dijalani—dengan tawa, sedikit trauma, dan strategi kabur yang penuh seni.


👉 Kembali ke Daftar Cerita Kocak


[NOTE: Klik ikon panah utk ke atas | Klik nama situs utk ke beranda | Klik MENU utk menampilkan artikel | Klik ikon di bawah ini utk berbagi]