Di sebuah sekolah, suatu hari ada seorang murid yang mencuri jam tangan milik temannya. Teman-temannya melapor kepada guru, dan guru itu kemudian mengambil tindakan yang sangat bijaksana.
Guru mengumpulkan seluruh murid di kelas, lalu berkata:
“Seseorang di antara kalian telah kehilangan jam tangan. Saya akan membantu menemukannya. Saya minta semua siswa menutup mata.”
Semua anak menutup mata, lalu guru itu satu per satu memeriksa kantong setiap murid. Saat ia menemukan jam yang hilang di saku salah satu murid, ia tidak berkata apa-apa. Ia melanjutkan memeriksa murid lain sampai selesai.
Setelah selesai, guru berkata:
“Sudah, kalian boleh membuka mata. Jamnya sudah ditemukan.”
Ia tidak pernah menyebut siapa pencurinya. Bahkan si pencuri pun tidak merasa dipermalukan.
Beberapa tahun kemudian, saat sang murid sudah dewasa, ia kembali menemui gurunya dan berkata:
“Guru, saya adalah anak yang dulu mencuri jam itu. Terima kasih karena Anda tidak mempermalukan saya. Sikap Anda telah mengubah hidup saya.”
Asal Mula Cerita
Cerita di atas banyak beredar dan narasinya cukup bervariasi, namun tidak bisa dipastikan asal ceritanya. Cerita itu terdapat di banyak negara dan berbagai bahasa, dan salah satu versi bahasa Inggrisnya yang terkenal berjudul “The teacher and the stolen watch”.
Cerita ini tergolong dalam kisah inspiratif atau motivasi, di mana seseorang bisa menjadi baik bukan karena dihukum, namun karena tidak dibuka aibnya.
Anda terinspirasi atau mempunyai info/masukan seputar kisah ini? Silahkan menulis di kolom komentar. Terima kasih.