Sholat Sunah Rawatib

Sholat sunah rawatib adalah sholat sunah yang mengiringi sholat fardhu, yang dilakukan sebelum sholat fardhu (qobliyah) atau setelah sholat fardhu (ba’diyah).

Sholat sunah rawatib ada yang “muakkad” dan “ghoiru muakkad”. Sholat sunah “muakkad” adalah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan karena Nabi SAW selalu melakukannya, sedangkan sholat sunah “ghoiru muakkad” adalah yang dilakukan Nabi SAW namun pernah juga tidak melakukannya.

Sholat sunah rawatib 10 rakaat

Adapun sholat sunnah rawatib yang muakkad ada 10 rakaat, yaitu:

  • 2 rakaat sebelum shubuh
  • 2 rakaat sebelum zhuhur
  • 2 rakaat setelah zhuhur
  • 2 rakaat setelah maghrib
  • 2 rakaat setelah isya

Dalil:

عَنْ اِ بْنُ عُمَرْ رَ ضِي اَ للَّه عَنْهُماَ قَا لَ : حَفِظْتَ مِنَ ا لنَّبِي صَلَي ا للَّهُ عَلَيهِ وَ سَّلَمْ عِشْرَ رَ كَعَا تٍ رَ كَعَتَيْنِ قَبْلَ ا لظُّهْرِوَ رَكَعَتَىْنِ بَعْدِهَا وَرَكَعَتَىنِ بَعدَالْمَغْرِبِ فِى بَىتِهِ وَرَكَعَتَىنِ بَعْدَالعِشَاء فِى بَىتِهِ وَرَكَعَتَىنِ قَبْلَ صَلَاةُالصُّبْحِ

Artinya, “Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, ‘Aku menghapal dari Nabi SAW 10 rakaat yaitu: dua rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah isya di rumahnya, dan dua rakaat sebelum shubuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729).

Sumber: NU Online dan SuaraPemerintah.id

Sholat sunnah rawatib 12 rakaat

Adapun yang menyebut jumlah rakaat sholat sunnah rawatib 12 rakaat, berdasarkan hadist ini:

‏ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ ‏

Artinya: “Jika seorang hamba Allah SWT salat 12 rakaat (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah salat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga.” (HR Muslim).

Sumber: DetikEDU

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

Artinya: “Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. Tirmidzi No. 414).

Sumber: DetikEDU dan SuaraPemerintah.id

Berdasarkan hadist di atas, sholat sunnah (muakkad) rawatib adalah:

  • 4 rakaat sebelum zhuhur
  • 2 rakaat setelah zhuhur
  • 2 rakaat setelah maghrib
  • 2 rakaat setelah isya
  • 2 rakaat sebelum shubuh

Sholat sunnah rawatib 20 rakaat

Sholat sunnah rawatib jika ditambah dengan yang ghoiru muakkad, menjadi 20 rakaat, seperti yang disebutkan oleh Syekh Zainuddin Al-Malibary (987 H) dalam kitab Fathul Muin:

 يسن للأخبار الصحيحة الثابتة في السنن أربع ركعات قبل عصر وأربع قبل ظهر وأربع بعده وركعتان بعد مغرب وندب وصلهما بالفرض ولا يفوت فضيلة الوصل بإتيانه قبلهما الذكر المأثور بعد المكتوبة وبعد عشاء ركعتان خفيفتان وقبلهما إن لم يشتغل بهما عن إجابة المؤذن فإن كان بين الأذان والإقامة ما يسعهما فعلهما وإلا أخرهما وركعتان قبل صبح

Artinya, “Disunnahkan shalat sunah 4 rakaat sebelum shalat ashar, 4 rakaat sebelum dzuhur dan setelahnya, 2 rakaat setelah maghrib dan disunahkan menyambung 2 rakaat ba’diyah maghrib dengan shalat fardhu, dan tidak hilang keutamaan menyambung 2 rakaat ba’diyah maghrib sebab melakukan zikir ma’tsur setelah shalat fardhu, kemudian setelah isya 2 rakaat yang ringan, begitu juga 2 rakaat sebelum shalat isya jika tidak sibuk menjawab azan. Apabila di antara azan dan iqamat ada waktu luang untuk mengerjakan 2 rakaat sebelum isya, maka dapat dikerjakan. Jika tidak, maka diakhirkan (setelah shalat isya), dan dua rakaat sebelum subuh.

(Lihat Syekh Zainuddin Al-Malibary, Fathul Muin Syarh Qurrotil ‘Ain bi Muhimmatid Din [Dar Ibni Hazm] halaman 158-159).

Sumber: NU Online

Berdasarkan sumber di atas, jumlah rakaat sholat sunnah rawatib adalah:

  • 4 rakaat sebelum zhuhur
  • 4 rakaat setelah zhuhur
  • 4 rakaat sebelum ashar
  • 2 rakaat setelah maghrib
  • 2 rakaat sebelum isya
  • 2 rakaat setelah isya
  • 2 rakaat sebelum shubuh

Sholat sunah “rawatib” yang lain

Pada kenyataannya, banyak jamaah juga mengerjakan sholat sunah yang lain, selain yang tercantum di atas. Misalnya sholat 2 rakaat sebelum maghrib. Hal ini dianggap sebagai sholat sunah rawatib ghoiru muakkad.

Mengambil dasar dari hadist:

بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ )ثَلاَثًا( لِمَنْ شَاءَ

Artinya, “Di antara dua adzan itu ada shalat sunnah (3 kali) bagi dia yang menghendaki,” (HR. Al-Bukhari).

Sumber: NU Online

Hadist-hadist terkait

Sumber: NU Online Riwayat At-Tirmidzi

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ

Artinya: “Siapa saja yang menjaga empat rakaat sebelum dhuhur dan dua rakaat setelahnya, maka Allah mengharamkannya atas siksa neraka,” (HR. At-Tirmidzi).

رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا

Artinya, “Allah merahmati seseorang yang shalat sunnah empat rakaat sebelum ashar.”

رَكعَتَا الْفجْر خير من الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Artinya, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan pengisinya.”

Sholat sunah setelah Jum’at

إذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ الْجُمُعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعًا

Artinya, “Jika salah seorang kalian shalat Jumat, maka shalatlah setelahnya empat rakaat.” (HR. Muslim)

Sumber: NU Online

Tata cara sholat sunah rawatib

  1. Dilaksanakan setelah masuk waktu sholat (setelah adzan untuk sholat qobliyah).
  2. Dua rakaat sekali salam (jika sholat 4 rakaat, maka dilaksanakan 2 rakaat + 2 rakaat).
  3. Dilaksanakan sendiri-sendiri (munfarid), tidak berjamaah.
  4. Tidak perlu iqomah.
  5. Bacaan tidak dinnyaringkan.
  6. Sebaiknya bergeser dari tempat sholat fardhu.

Niat sholat sunah rawatib

Walaupun niat adanya di dalam hati, yaitu sengaja melakukannya dengan memenuhi syarat-syaratnya, namun lafadz niat dapat membantu pikiran dan hati kita dalam melaksanakan niat tersebut.

Berikut ini lafadz niat sholat sunah rawatib yang umum dilakukan:

Niat Shalat Rawatib sebelum Shalat Subuh adalah sebagai berikut

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ   ِللهِ تَعَالَى

Usholli Sunnatash Subhi Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.

Artinya: “Aku niat shalat Sunnah sebelum Subuh 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala.”

Niat Shalat Rawatib Qobliyah dan Ba’diyah Dhuhur

A. Qobliyah Dzuhur (2 Raka’at).

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli Sunatta Dhuhri Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.

Artinya: “Aku niat shalat Sunnah sebelum Dzuhur 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala.”

B. Ba’diyyah Dzuhur (2 Raka’at).

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli Sunnata Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.

Artinya: “Aku niat shalat Sunnah setelah Dhuhur 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Rawatib Ba’diyah Maghrib (2 Raka’at)

اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.

Artinya: “Aku niat shalat Sunnah setelah Maghrib 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Rawatib Ba’diyah ‘Isya (2 Raka’at)

اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Ba’diyatta Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.

Artinya: “Aku niat shalat Sunnah setelah Isya’ 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala.”

Bacaan surat ketika sholat sunah

Ketika qobliyah shubuh, membaca Al-Kafirun dan Al-Ikhlas, bersandar pada hadist:

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam pada shalat sunnah sebelum subuh membaca surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas.” [HR. Muslim no. 726].

Atau Al-Baqarah 136 dan Ali-Imran 52, berdasarkan hadist:

“Kemudian dari Sa’id bin Yasar yang mengatakan kepada Ibnu Abbas bahwa: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada shalat sunnah sebelum subuh di rakaat pertamanya membaca Al-Baqarah: 136 dan di rakaat keduanya membaca Ali Imron: 52.” [HR. Muslim no. 727]

Untuk ba’diyah maghrib, membaca Al-Kafirun dan Al-Ikhlas, berdasarkan hadist Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu:

“Saya sering mendengar Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam ketika beliau membaca surat pada shalat sunnah sesudah maghrib: Surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas.” [HR. At-Tirmidzi no. 431, Ibnu Majah no. 1166].

Situs rujukan terpilih

Berikut ini beberapa situs yang kami pilih sebagai rujukan. Situs-situs lain yang memuat topik tentang sholat rawatib sangat banyak, namun sebagiannya hanya copas atau menyadur dari situs lain, tidak lebih lengkap, atau penuh dengan iklan.


Beberapa Video YouTube terkait

[yotuwp type=”videos” id=”GKxa2SfCTIQ,CkdVcMFGzSo,VAtLrwxydxY,ceBJnjT8FDQ,wrHK6ROPkxI,OhzMpT8Ef6M” pagination=”off” player=”mode=popup” effects=”video_box=ytef-grow”]

Mohon koreksi dan tambahan informasi untuk melengkapi tulisan ini. Terima kasih.

Sholat Sunah Rawatib
--Silahkan share dengan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top