Sering kita mendapatkan quote (kata mutiara) yang dinisbatkan kepada sayidina Ali bin Abi Thalib ra, yang berbunyi: “Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkannya, dan yang membencimu tidak akan mempercayainya.”

Tanpa disadari kita mengagumi kalimat indah itu, namun “hati bertanya” benarkah kata-kata hikmah itu dari sayidina Ali?
Quote ini aslinya dalam bahasa Arab, berbunyi:
لا تشرح للناس من أنت، فمن يحبك لا يحتاج ذلك، ومن يكرهك لن يصدقك.
Laa tushriḥ linnāsi man anta, fa-man yuḥibbuka lā yaḥtāju dhālika, wa-man yakrahuka lan yuṣaddiqaka.
Artinya: Jangan jelaskan siapa dirimu pada orang lain, yang mencintaimu tak perlu itu, yang membencimu takkan percaya padamu.
Namun, ternyata kata-kata hikmah itu justru tidak ditemukan dalam kitab nahjul balaghah (kumpulan khutbah & kata mutiara Sayyidina Ali yang otentik), dan literatur klasik seperti Ghurar al-Hikam. Padahal, quote ini benar-benar sangat populer dan dikutip di mana-mana, bahkan oleh ustadz yang memberikan ceramah agama. Nah, lho!
Curiganya, kemungkinan besar ini adalah nasihat hikmah modern yang bagus, tetapi disandarkan (atribusi) kepada Sayyidina Ali untuk memberi wibawa.
Jika ingin quotes dari sayidina Ali ra, berikut ini dikutipkan beberapa mutiara hikmah yang benar-benar tercantum dalam kitab klasik, khususnya Nahjul Balaghah dan Ghurar al-Hikam:
1️⃣ Tentang diri & amal
مَن أَصلَحَ ما بَينَهُ وَبَينَ اللهِ أَصلَحَ اللهُ ما بَينَهُ وَبَينَ النّاسِ
Man aṣlaḥa mā baynahu wa bayna Allāh aṣlaḥa Allāhu mā baynahu wa bayna an-nās.
“Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia.”
(Nahjul Balaghah, Hikmah no. 279)
(Nahjul Balaghah adalah kumpulan khutbah, surat, dan hikmah yang dinisbatkan kepada Sayyidina Ali, disusun oleh Syarif ar-Radhi.)
2️⃣ Tentang kesabaran
الصبرُ مفتاحُ الفرجِ
Aṣ-ṣabru miftāḥu al-faraj.
“Kesabaran adalah kunci terbukanya jalan keluar.”
(Ghurar al-Hikam, no. 449)
(Ghurar al-Hikam wa Durar al-Kalim adalah kumpulan kata-kata mutiara Sayyidina Ali yang dihimpun oleh al-Amudi.)
3️⃣ Tentang harga diri & dunia
قيمةُ كلِّ امرئٍ ما يُحسِنُهُ
Qīmatu kulli imri’in mā yuḥsinuh.
“Nilai setiap manusia terletak pada apa yang ia lakukan dengan baik.”
(Nahjul Balaghah, Hikmah no. 81)
4️⃣ Tentang manusia & hawa nafsu
كيفَ يَزكو عِندَ اللهِ سِرٌّ يُفسِدُهُ العَلَنُ؟
Kaifa yazkū ‘inda Allāhi sirrun yufsidu-hu al-‘alanu?
“Bagaimana mungkin amal tersembunyi seseorang bisa diterima oleh Allah sementara yang tampak justru merusaknya?”
(Nahjul Balaghah, Hikmah no. 10)
Semoga artikel ini tidak menjadikan polemik, ya. Saya hanya ingin mengungkapkan fakta literasi 😁🙏