Pengertian
Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan di waktu dhuha, yaitu waktu setelah matahari terbit (tinggi matahari sekitar 1 tombak atau 7 hasta atau 2,5 meter) hingga waktu zawal (menjelang zhuhur).
Sholat dhuha bisa dikerjakan 2 rakaat, 4 rakaat, hingga 12 rakaat (setiap 2 rakaat salam).
Hukum
Sunah Muakkad (sangat dianjurkan)
Surat-surat yang biasa dibaca setelah Al-Fatihah adalah
As-Syamsu dan Ad-Dhuha, Al-Kafirun dan Al-Ikhlas, dan lain-lain.
Niat sholat dhuha
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Doa sholat dhuha
Doa ini mengacu pada susunan dzikir KHR Asnawi Kudus (Syekh al-Allamah Muhammad Asnawi bin Abdullah Husnin al-Qudsi) salah satu pendiri NU.
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
“Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal ‘ishmatta ‘ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaanafil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu’assaran fayas sirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba’iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shalihiin.”
Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”
Dalil-dalil yang populer berkaitan dengan sholat dhuha
Sedekah untuk seluruh persendian (tubuh)
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Artinya: “Di pagi hari, setiap persendian salah seorang dari kalian harus bershadaqah. Setiap satu kali tasbih adalah satu shadaqah. Setiap satu kali tahmiid adalah shadaqah. Setiap satu kali takbir adalah shadaqaah. Memerintahkan kebaikan adalah shadaqah. Melarang kemunkaran adalah shadaqah. Semua itu dapat tercukupi dengan melakukan dua rakaat sholat dhuha.” (HR. Muslim dari Abu Dzar ra).
Dicukupkan rizki
عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ الْغَطَفَانِىِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinya: “Allah berfirman, Wahai anak Adam, janganlah kamu lemah (untuk beribadah) kepada-Ku dengan empat rakaat di awal siang, niscaya Aku akan mencukupimu di akhir siang.” (HR Ahmad).
Dibuatkan istana di surga
“Barang siapa sholat dhuha 12 raka’at, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga.” (HR. Tirmidzi)
Termasuk golongan awwabin
“Tidaklah menjaga sholat Dhuha melainkan awwab, inilah sholat awwabin.” (HR. Ibnu Khuzaimah)
Awwabin adalah orang yang taat atau kembali kepada ketaatan.
Mendapat ghanimah
“Barangsiapa yang mengambil wudhu, lalu masuk ke masjid, dan melaksanakan sholat Dhuha, maka dialah yang paling dekat tujuannya, mendapat paling banyak ghanimah, dan paling cepat kembalinya.” (HR. Tirmidzi)