Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Menurut “riwayat” banyak terjadi peristiwa besar di bulan Muharram, antara lain sebagai berikut:
1. Diselamatkannya Nabi Musa ‘alaihis salam dan Bani Israil dari Fir’aun
📖 Dalil / Rujukan:
- Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Ketika Rasulullah ﷺ datang ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya, ‘Hari apa ini?’ Mereka menjawab, ‘Ini adalah hari yang agung. Pada hari ini Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya serta menenggelamkan Fir’aun dan kaumnya. Maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah.’ Maka Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.’ Lalu beliau berpuasa dan memerintahkan (umat Islam) untuk berpuasa.”
(HR. Bukhari no. 2004, Muslim no. 1130)
✍️ Penjelasan:
Hari ‘Asyura (10 Muharram) adalah hari penuh makna karena merupakan hari keselamatan bagi umat Musa, dan dihormati juga oleh Rasulullah ﷺ.
2. Puasa ‘Asyura (10 Muharram) dan keutamaannya
📖 Dalil / Rujukan:
- Rasulullah ﷺ bersabda: “Puasa hari ‘Asyura, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.”
(HR. Muslim no. 1162) - Disunnahkan juga puasa Tasu’a (9 Muharram) untuk menyelisihi orang Yahudi: “Jika aku masih hidup tahun depan, sungguh aku akan berpuasa juga pada hari kesembilan (Tasu’a).”
(HR. Muslim no. 1134)
3. Peristiwa terbunuhnya Al-Husain bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma
📖 Rujukan Sejarah:
- Terjadi pada 10 Muharram tahun 61 H / 680 M di Karbala, Irak.
- Diriwayatkan dalam kitab-kitab sejarah seperti:
- Tarikh al-Tabari
- Al-Bidayah wan Nihayah karya Ibn Katsir
✍️ Penjelasan:
Peristiwa tragis ini menjadi duka dalam sejarah Islam, khususnya bagi Ahlul Bait. Namun, Islam melarang meratapi dengan cara berlebihan atau menyakiti diri, sebagaimana disebut dalam hadis:
“Bukan termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipinya, merobek bajunya, dan berdoa dengan doa jahiliah.”
(HR. Bukhari no. 1294, Muslim no. 103)
4. Disyariatkannya hijrah Nabi Muhammad ﷺ (awal kalender Hijriyah)
📖 Rujukan:
- Penetapan kalender hijriyah terjadi di masa khalifah Umar bin Khattab.
- Disebutkan dalam kitab “Tarikh al-Khulafa” karya Imam as-Suyuthi dan al-Bidayah wan-Nihayah.
✍️ Penjelasan:
Walaupun peristiwa hijrah terjadi di bulan Rabi’ul Awwal, awal kalender hijriyah ditetapkan pada bulan Muharram karena:
- Muharram adalah bulan setelah musim haji (Dzulhijjah).
- Banyak sahabat memulai niat hijrah setelah menunaikan haji.
5. Hari pertama Muharram: awal tahun Hijriyah
📖 Dalil / Rujukan:
- Berdasarkan ijma’ para sahabat dan kebijakan Umar bin Khattab sebagai khalifah.
- Dalam Musnad Ahmad (no. 2387), Rasulullah ﷺ menyebut Muharram sebagai: “Syahrullah al-Muharram” (bulan Allah, Muharram)
✍️ Penjelasan:
Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram yang diagungkan Allah:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan… di antaranya empat bulan haram…”
(QS. At-Taubah: 36)
6. Kejadian-kejadian besar lain menurut beberapa riwayat
Ini bukan dalil yang shahih, tapi disebut dalam kitab-kitab tafsir atau sejarah klasik. Perlu kehati-hatian dalam menyikapinya.
Misalnya:
- Taubat Nabi Adam diterima pada 1 Muharram
- Nuh turun dari perahu pada hari ‘Asyura
- Ibrahim selamat dari api Namrud
- Nabi Yunus keluar dari perut ikan
- Nabi Isa diangkat ke langit
📖 Rujukan: Disebut dalam Tafsir al-Qurthubi, Tafsir al-Tha’labi, dan riwayat dari Israiliyyat (kisah Bani Israil), namun tidak disahkan secara sanad hadis.
Penutup:
Bulan Muharram adalah bulan istimewa dalam Islam, penuh makna sejarah, ibadah, dan pelajaran spiritual. Rasulullah ﷺ menyebutnya sebagai “Syahrullah”, dan memperbanyak ibadah seperti puasa, sedekah, dan introspeksi diri di bulan ini sangat dianjurkan.